Sabtu, 09 Oktober 2010

Mana Yang Tepat Muhrim Atau Mahram?

Share Konteks pembahasan ini adalah antara kata "muhrim" dan "mahram" dalam bahasa Indonesia yang termasuk kata serapan untuk menyatakan hubungan saudara, dan dalam fiqih berarti orang-orang yang tidak boleh/haram dinikahi, yaitu saudara-saudara dekat baik karena nasab (keturunan) atau persusuan.

Penggunakan kata untuk menyatakan saudara yang tidak boleh/haram dinikahi, apakah "muhrim" atau "mahram". manakah yang tepat?

"Muhrim" adalah kata subjek (pelaku) dari "ihram" yaitu orang yang telah mengenakan pakaian ihram untuk haji atau umrah.

"Mahram" adalah orang yang diharamkan untuk dinikahi baik karena nasab (keturunan) atau persusuan. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :

لاَ تُسَافِرْ امْرَأَةٌ إلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ

Artinya : "Tidaklah (boleh) seorang wanita bepergian kecuali bersama mahram."

Jadi jika ingin menyebut saudara yang haram dinikahi maka kata "mahram" lah yang tepat. sedangkan kata "muhrim" sebagaimana disebutkan diatas adalah orang yang telah melakukan ihram untuk haji atau umrah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar