Selasa, 14 September 2010

Pecandu Internet Berisiko Menyakiti Diri Sendiri

Share
Hati-hati dengan kecanduan internet, karena selain memboroskan waktu dan mengganggu aktivitas tetapi juga membahayakan kesehatan.


Sebuah penelitian dan survei yang dilakukan pada remaja China berusia 13 sampai 18 tahun di Provinsi Guangdong di China menemukan remaja yang memiliki ketergantungan internet berisiko 2 kali lipat lebih besar menyakiti diri mereka sendiri dibanding remaja lain.

Survei yang melibatkan 1,618 pelajar berusia 13-18 yang tinggal di Kota Guangzhou, Provinsi Guandong, China, menemukan bahwa sekitar 16 persen partisipan mengaku telah membahayakan diri mereka sendiri dengan berbagai cara.

Selama enam bulan sebelum survei 4,5 persen melaporkan pernah menyakiti diri mereka sendiri paling tidak 6 kali dalam kurun waktu tersebut. Aktivitas membahayakan diri sendiri termasuk menarik rambut, memukul, membakar dan menjepit diri sendiri secara sengaja.

Dalam studi yang dilaporkan di jurnal Injury Prevention ini, peneliti menyebutkan bahwa sekitar 90 persen partisipan survei merupakan pengguna normal internet, 10 persen mengalami ketergantungan tingkat sedang dan 0,6 persen sangat kecanduan internet.

Menurut penulis studi, remaja yang kecanduan internet menderita gangguan emosi, seperti depresi dan gugup saat tidak online, tapi merasa lebih baik saat kembali ke internet.

"Remaja yang kecanduan juga berkhayal seolah-olah mereka sedang sibuk dengan online," jelas peneliti, seperti dikutip dari healthday.

Setelah menyesuaikan data statistik mereka dengan pengaruh potensial dari faktor lain, seperti gangguan kesehatan, peneliti menemukan bahwa remaja yang kecanduan internet berisiko 2 kali lipat lebih besar membahayakan diri mereka sendiri. Saat menyakiti diri sendiri, mereka melakukannya dengan lebih serius dibandingkan remaja lain.

"Dalam beberapa tahun belakangan, dengan makin tersedianya internet di sebagian besar negara Asia, kecanduan internet telah menjadi masalah kesehatan yang bertambah besar di kalangan remaja," kata para peneliti.

Hasil penelitian menunjukkan hubungan "yang kuat dan mencolok" antara kecanduan internet dan tindakan melukai diri sendiri di kalangan remaja bahkan setelah dihitung variabel lain yang sebelumnya berkaitan dengan perilaku, termasuk depresi, ketidak-puasan pada keluarga, atau peristiwa hidup yang membuat stres.

Mereka mengatakan itu menunjukkan bahwa kecanduan adalah satu faktor risiko terpisah bagi tindakan melukai diri sendiri.

Para ahli menafsirkan kecanduan internet, antara lain, sebagai perasaan depresi, gelisah, dan murung ketika tidak melakukan kegiatan internet. Semua itu baru bisa hilang ketika pecandunya kembali melakukan kegiatan online.

Mengkhayal atau terlalu memikirkan kegiatan online adalah tanda lain mengenai kecanduan internet.

"Semua perilaku ini mungkin berpangkal pada kesamaan umum. Semua faktor yang memerlukan penelitian lebih lanjut," papar mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar