Jumat, 17 September 2010

Dahsyatnya Manfaat Susu

Share INILAH.COM, Jakarta � Masyarakat Indonesia paham makna semboyan 'empat sehat lima sempurna'. Dan, unsur kelimanya adalah susu. Kini, manfaat susu ternyata jauh lebih dahsyat dari sebatas penyempurna kesehatan tubuh.
"Susu bisa menjadi gizi utama atau penyempurna tergantung pada siapa dan bagaimana kondisi yang meminumnya," konsultan gizi Puan Jakarta Boutique Clinic Dr Murjiah Dinarto MS menjelaskan.
Susu adalah makanan utama bagi bayi di bawah enam bulan. Selain memberikan daya tahan dan kekebalan bagi tubuh bayi, komposisi nutrisi dalam ASI Iair Susu Ibu) juga memenuhi semua kebutuhan gizi bayi.
Melewati usia enam bulan, susu bergeser fungsi, yakni jadi makanan tambahan. Menginjak usia 12 tahun, seorang anak masih membutuhkan 1-2 gelas susu per hari. Makin banyak hitungan usia, fungsi susu sebagai makanan utama makin bergeser hingga akhirnya tergantung pada asupan gizi seseorang.
Untuk mencapai tumbuh kembang yang sempurna, asupan gizi manusia harus tercukupi. Beberapa zat gizi yang harus ada dalam makanan sehari-hari adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air.
Di dalam susu dan produknya terkandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Untuk kategori vitamin dan mineral, rata-rata susu setidaknya mengandung vitamin A, kalsium, dan zat besi.
"Jadi, triguna makanan bergizi seimbang akan terpenuhi," kata dr Rachmi Untoro MPH, staf ahli Menteri Kesehatan bidang Mediko Legal Depkes RI. Triguna itu adalah karbohidrat dan lemak sebagai zat pembakar, protein sebagai zat pembangun, vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
Protein adalah zat yang penting untuk pertumbuhan, mengganti bagian yang rusak, memproduksi hormon dan enzim dalam tubuh. Susu sapi mengandung protein 3,2 gram per 100 mili liter.
Protein susu punya nilai biolog tinggi yang memberikan asala amino esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh. Sebanyak 80% protein susu adalah Casein dan 20% Whey yang terdiri atas albumin dan globulin yang penting untuk kekebalan tubuh.
Lemak susu adalah sumber vitamin larut lemak seperti vitamin E, A, D, dan sumber asam lemak esensial serta hormon. Kandungan lemak susu sapi 3,5 gram per 100 mili liter.
Sebagian besar atau 60-75% lemak susu minyak jenuh, 25-35% lemak tak jenuh, dan 4% asam lemak poliunsaturated fatty acid (PUFA). Sepertiga lemak susu adalah monounsaturated fatty acid (MUFA), yaitu minyak zaitun yang baik bagi kesehatan jantung.
"Susu adalah sumber vitamin B yang baik untuk metabolisme karbohidrat dan protein," lanjut dr Rachmi.
Susu kaya akan vitamin B1 (thiamine), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B6 (pyrodoxin), dan niacin. Juga sumber vitamin B12 (cyanocobalamin) dan asam folat yang jika kekurangan akan menyebabkan anemia megaloblastik.
Susu juga mengandung vitamin C yang penting untuk mencegah kerusakan pembuluh darah, tulang rawan, otot, dan tulang.
Masih banyak kandungan gizi lain yang penting dalam susu. Sebutlah kalsium dan fosfor yang baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Magnesium yang penting untuk pembentukan tulang, protein, dan fungsi syaraf. Zinc, mineral penting untuk pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempercepat penyembuhan luka.
Susu juga mengandung kalium untuk menjaga keseimbangan cairan dan beberapa mineral lain dalam jumlah kecil yang tak kalah penting seperti yodium, narium, selenium, dan zat besi.
Nilai gizi tinggi di cairan yang dihasilkan kelenjar susu atau mamae ini bisa digunakan sebagai salah satu sumber zat gizi bagi manusia dari semua kelompok umur atau life cycle.
Selain ASI, susu segar juga didapat dari hewan seperti sapi, kerbau, kambing, kuda, domba, keledai, dan yack yang biasa diminum orang Nepal. Berbagai jenis susu yang dikenal di pasaran, antara lain, susu penuh atau whole milk, susu skim, susu kental manis, dan lainnya. Dari manapun asalnya, Rachmi menyarankan minum susu tanpa gula.
Begitu banyak kandungan gizi dalam susu. Maka, tidakada salahnya membiasakan diri mengkonsumsi dua gelas susu per hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar